Minggu, 02 Februari 2014

Strategi Nyapres (Saya)

Mau atau tidak, manusia sesuai fitrahnya diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Entah itu sebagai pemimpin dirinya sendiri, menjadi kepala rumah tangga, ketua OSIS, ketua RT, atau bahkan menjadi seorang kepala negara. Kebetulan juga tahun ini (2014) bertepatan dengan akan digelarnya pemilihan presiden yang didahului oleh pemilihan legislator yang akan duduk di Dewan (yang katanya) Perwakilan Rakyat (entah rakyat dari golongan mana). Saya kadang berpikir kenapa sih presiden itu menjadi profesi yang menjadi rebutan? Apa semua yang uber - uber posisi presiden itu juga tau konsekuensi - konsekuensinya? Sudah siapkah menjadi bahan pembantaian partai - partai oposisi karena setiap kebijakannya dianggap tidak pro-rakyat? Atau presiden dipandang sebagai posisi yang tepat untuk membuat sejarah bangsa? Apapun motivasinya para calon - calon presiden ini, saya angkat topi buat mereka karena sudi memimpin negeri yang ego masing - masing sukunya masih tinggi ini. 




Tapi apa jadinya ya kalo negeri ini kalo pemimpinnya seperti saya? Hahaha.. (Insyaallah) bakalan lebih hebat daripada sekarang. Amin ya Rabb.. Bukan motivasi saya untuk mencari uang dari jabatan ini. Apalah artinya uang buat saya jika tidak bisa bermanfaat untuk orang lain. Dengan berprinsip seperti itu maka secara otomatis rakyat adalah prioritas saya diatas apapun. Bahkan 90% gaji saya disumbangkan untuk rakyat pun saya tidak ada masalah. Ahmadinejad (mantan presiden Iran) saja bisa kok hidup sederhana menjadi seorang presiden. FYI, beliau ini hampir 100% gajinya disumbangin buat rakyatnya loh, keren kan? Nabi Muhammad SAW aja, walopun jadi pemimpin umatnya gak pernah dapet gaji. Beliau malah berdagang loh. Jadi buat saya, mau saya sebagai presiden itu ntar digaji atau tidak gak ada masalah. Yang penting rakyat sejahtera, negara aman dan maju. Ciyee, khas tukang orasi nih.


"Jangan tanyakan apa yang bisa negara lakukan untukmu. Tapi tanyakan apa yang sudah kamu lakukan untuk negara" John F. Kennedy

Memulai langkah menjadi presiden tidaklah mudah, harus dipersiapkan matang - matang strateginya untuk meningkatkan elektabilitas dan kapabilitas seseorang untuk menjadi presiden. Seperti strategi marketing, bahwasannya branding and building image itu sangatlah perlu. Apa gunanya sebuah produk jika tidak ditunjang dengan strategi matang untuk membentuk branding and building image tersebut. Membangun image? Itukan pencitraan, ya memang. Politik pencitraan itu perlu, dengan syarat langkahnya yang bener. Jangan apa - apa ditempeli stiker wajah kita, poster dipajang dipohon - pohon, bendera ada dimana - mana. Itu malah merusak citra menurut saya. Beberapa langkah yang saya ambil untuk dijadikan proses ketika saya mau jadi presiden adalah:


1. Membentuk Tim

Nah, ini penting sebagai langkah awal. Let's say, ketika kita punya dukungan yang kuat dari orang - orang yang paham dan sejalan dengan visi misi saya sebagi calon presiden. Maka itu akan mudah. Apalagi jika tim saya dibangun oleh orang - orang yang paham dunia komunikasi politik, marketing, sosial budaya dan pendidikan. Maka aspek - aspek untuk meningkatkan kapabilitas saya akan terpenuhi. Seringnya bertemu dengan orang - orang yang bisa sharing ilmu dan bertukar ilmu juga setidaknya akan mempengaruhi seseorang untuk menjadi lebih baik lagi dalam berpolitik.

2. Bertoleransi Dengan Waktu

Ketika Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan sekarang (mungkin) dipersiapkan menjadi seorang calon presiden. Entah itu jadi atau tidak nantinya. Tapi menurut saya, beliau dan timnya bener - bener mempersiapkan secara matang langkah - langkah beliau sedari awal. Mesin politik yang jeli melihat sosok inilah yang bekerja keras mempersiapkan beliau mulai dari menjadi Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga nantinya (mungkin) akan menjadi presiden Indonesia. Betapa panjang proses yang dilewati beliau ini. Ya ini lah konsekuensinya, seseorang pemimpin jika mau memimpin sesutau yang besar menurut saya harusnya mempersiapkan dirinya secara matang dengan jangka waktu yang lama. Tidak bisa dengan langkah instan, sekali menjentikkan jari oh ya langsung bisa jadi presiden. Tidak bisa seperti itu. 

3. Memahami Masalah

Apa yang dilakukan sebagian besar orang - orang yang nyaleg atau nyapres saat ini adalah buah dari sebuah role model yang bernama BLUSUKAN. Semuanya seolah latah dengan fenomena ini. Hal yang perlu ditarik menjadi benang merah dari itu semua adalah, bahwasannya mereka sadar politik itu sebenernya rakyat yang berkuasa. Hal yang selama ini mereka sampingkan dari strategi "pemasaran" mereka. Ketika seseorang blusukan, menyelesaikan masalah dari bawah maka dengan sendirinya mereka sudah melakukan tahap branding and building image. Masyarakat pun akan familiar dengan sosok yang sering mereka temui dilapangan dan keseharian mereka. Banyak yang memandang ini adalah politik pencitraan, ada maunya atau apapun itu. Helooooo, pelis jangan munafik jadi orang. Semua orang yang hendak maju nyaleg atau nyapres pasti butuh yang namanya penctraan. Itu salah satu strategi branding and building image. Hehehe.. Mau sukses emang ada aja halangannya, don't worry. Ketika menjumpai masalah dibawah, coba selesaikan dengan memanfaatkan koneksi. Misal nih ya, ketika ada suatu kelompok pemuda disebuah desa yang menjadi sumber masalah karena mereka pengangguran. Gandeng BLK untuk memberikan pelatihan kerja, bukankah dalam UUD 1945 sudah jelas dicantumkan Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Jadi jelas sudah bahwa pemerintah melalui BLK berkewajiban untuk memberikan pelatihan kerja agar mereka berkeahlian dan bisa membuka usaha sendiri. Modal? Oke masalah modal, gandeng perusahaan - perusahaan yang berada dalam jangkauan untuk memberikan program CSR bagi mereka berupa bantuan modal sebagai modal usaha. Nah selesai bukan? Tidak harus dengan bagi - bagi duit. Selami masalah, selesaikan dengan memanfaatkan koneksi (itu sebabnya networking itu begitu penting)

4. Kuasai Anak Muda

Inget gak kalo Soekarno pernah berkata (koreksi saya jika saya salah)"Berikan aku 100 orang tua maka akan kucabut gunung dari tempatnya. Berikan aku 1000 pemuda maka akan ku goncangkan dunia" Nah dari sini sudah jelas bukan bahwasannya pemuda itu faktor penting dalam politik. Ketika kita membaur bersama mereka, menemukan masalah dan menyelesaikan masalah bersama. Maka setidaknya hati mereka akan terintegrasi dengan kita. Pahami kemauan mereka dan saringlha, dengarkan pendapat mereka terhadap sosok pemimpin dan sebuah negara. Seungguhnya mereka adalah kekuatan terbesar kita sebagai seorang pemimpin. Pemikiran - pemikiran mereka yang out of the box inilah yang diperlukan untuk membangun negara Indonesia ini. Banyak anak muda potensial kita berada di luar negeri, menjadi "budak sukses" di negeri orang. FYI, salah satu anak muda itu ada yang kerja menjadi kepala bagian (apa gitu ya saya lupa) di Boeing (pabrik pembuat pesawat paling oke di dunia)

5. Kuasai Media

Yak dewasa ini media berperan penting banget bagi perpolitikan di dunia adalah media. Di Indonesia pun begitu. Bahkan ada cameo yang berbunyi " If You Want To Conquer The World, Conquer The Media" Itu sebabnya pak Win menggandeng pak HT, pak Surya Paloh mendirikan nasdem, pak ARB nyapres, pak Dahlan juga ikut konvensi. Pak Jokowi ini juga branding image-nya lewat media besar sekali loh. "Ngiklan Gratis" dengan metode blusukannya sangat ampuh menanamkan namanya di otak manusia Indonesia.

Nah itu strateginya, kalo saya mau nyapres. Eh tapi kok saya blak - blakan ya? Aduh, nanti ada kompetitor yang liat gimana? Aduh saya ngomongnya kebanyakan. Hahaha.. Gapapa deh, biar ilmu saya bermanfaat. At least kalo saya gak jadi tukang sampah yang jadi presiden saya jadi tukang sampah yang menghuni surga aja deh. hehehe...




#TematicJB

Tempat Sampah, 2 Februari 2014


Ttd
Tukang Sampah

Sabtu, 01 Februari 2014

Air Minum Tau Diri

Kita emang hobi bergaul dan bermasyarakat bukan? Nyamperin ke rumah temen, gebetan, pacar, pacar teman *eehh* pasti udah jadi hal yang lumrah buat kita semua kan ya? Dan apa yang paling sering kita jumpai kalo kita bertamu ke rumah orang? Makanan ringan? yayaya, bisa jadi. Disuruh makan? Nah ini rejeki banget buat kalian yang bertamu dan kelaparan. Tapi dari kesemua itu yang paling sering disuguhkan adalah air minum.


Lantas, mengapa air minum ini begitu menarik untuk saya bahas? Hehehehe... Ini karena keunikan dari penyuguhan air minum itu sendiri. Uniknya kenapa? Karena sesungguhnya air minum yang dihidangkan itu menggambarkan keadaan dan keinginan yang punya rumah terhadap tamu yang datang. Ada 3 jenis penyajian minuman yang saya bahas.

1. PANAS

Ya, ketika air dengan suhu panas ini disuguhkan berarti host atau tuan rumah ini ingin sang tamu lebih lama tinggal untuk menemani tuan rumah. Kenapa bisa dikatakan begitu? Karena, untuk mendinginkan suhu minuman tersebut kan lama ya. Jadi sang tuan rumah tau persis tuh bahwa sang tamu adalah tamu yang emang diinginkannya untuk menemaninya sekedar ngobrol ringan, berat atau yang lain.

2. HANGAT

Ketika minuman dengan suhu hangat ini disuguhkan, berarti tamu sebenernya datang disaat yang tidak tepat. Akan tetapi di lain sisi, sang tuan rumah menginginkan tamu yang berkunjung untuk tinggal dan ngobrol. Yaaahh walopun waktunya gak banyak. 

3. DINGIN

Yang terakhir ini mungkin terlalu menyakitkan. Tapi pertama - tama saya katakan,ini tidak berlaku jika sang tamu memintanya sendiri. Oke saya lanjutkan. Ketika minuman bersuhu dingin ini dihidangkan, maka sesungguhnya sang tamu adalah adalah orang yang tidak diinginkan oleh si tuan rumah. Mungkin dalam hatinya, si tuan rumah bilang "Yaelah nih orang dateng lagi. Buruan pulang dong". Hehehe... 

Nah loh, sudah jadi orang yang tau diri gak kalo bertamu? Kalo tidak diinginkan sih, mending buruan cus deh ya sebelum tuan rumah eneg ngeliat mukanya situ. Hehehe...


Tempat Sampah, 1 Februari 2014


Ttd
Tukang Sampah

Jumat, 31 Januari 2014

Preman In The Morning

PREMAN IN THE MORNING

Jono

Ada yang tak biasa pagi itu. Tapi apa ya? Apa karena ayam – ayam jagoan Jono telat berkokok sampe membuat keluarga Jono kesiangan? Bukan, tapi karena Jono bangun lebih dulu buat nyiapin sarapan keluarganya. Mulai subuh Jono sudah bertarung dengan bumbu dapur, pisau, telor dan sebagainya. Tapi Jono berusaha mengurangi kegaduhannya dengan cara memasang peredam di pisau dan perabotan lainnya. Kata Jono sih operasi senyap. Dan akhirnya, taaaadaaaaaa.....
“Tumben kamu nak bangunnya pagi sekali, maaf ya mami jadi ngrepotin kamu” Kata mami Jono di meja makan.
“Ah, gapapa mi. Sekalian olahraga” Jawab Jono sekenanya.
“Masak apa kamu Jon?” Tanya papi Jono.
“Tuh liat aja sendiri, Jono berangkat duluan ya. Jono makan di kantin sekolah aja mi, pi” Kata Jono sambil cium tangan kedua orang tuanya.
Dan ketika tudung saji meja makan dibuka...
“ASTAGA JONOOOOOOOOO!!!!! Bikin telor dadar aja bisa sampe gosong begini?” Teriak mami Jono.
Tapi apa daya, Jono sudah melesat keluar rumah dengan sepeda fixie-nya sambil cengengesan. Sementara lemparan sendal maminya hanya mengenai ruang hampa. Terpaksa deh maminya Jono masak lagi, padahal papinya Jono juga harus ngantor pagi – pagi. Kegaduhan pun kembali terjadi di dapur rumah Jono.
Di jalan, Jono tiba – tiba melihat sekelebat bayangan aneh yang mengusik pandangannya. Saking penasarannya, Jono turun dari sepeda. Jam masih menunjukkan 6.15 masih ada waktu 30 menit untuk mengkandaskan rasa penasarannya sebelum pak Dedi  satpam sekolah menutup rapat – rapat pintu pagar sekolah. Jono memeriksa sekeliling, tapi tak ada siapapun. Hanya suara desiran angin dan kendaraan yang berlalu lalang. Dan tiba – tiba...
“BET, PLETAAAKKK!!!” Sebuah pukulan benda tumpul menghantam keras di kepalanya.
“Aduuuuhhh, tiang rambu sialan, pake ada di siini segala. Siapa sih yang iseng naruh tiang rambu di pinggir jalan begini” Omel Jono. Yaelah, udah dari dulunya keleessss tiang rambunya dipasang disitu jon.
Kemudian sesosok bayangan itu semakin jelas dan tampak semakin terang. Ternyata seorang nenek yang tua renta. Belum sempat Jono menyapa nenek itu, kemudian datang segerombolan anak – anak nakal yang kemudian dikenal sebagai preman mencegatnya. Ada 4 orang, satu orang berbadan cungkring sok gaya. Dua orang gendut dengan perut buncitnya yang mukanya semrawut amburadul (mungkin mereka kembar identik). Satu orang terakhir berbadan tegap rupawan, yang sepertinya gak pantes jadi preman mungkin lebih cocok jadi boyband.
“Tahan langkah lo bocah, sekali lagi lo maju. Nyawa lo kita abisin” kata sang preman berbadan cungkring.
“Nah loh, apa salah saya bang? Kan saya cuman mau nyamperin nenek itu” Jawab Jono.
“Banyak bacot lo bocah, lo gak tau berhadapan dengan siapa ya?” kata sang preman lagi seraya mencengkeram kerah baju Jono.
“Yaelah a... a... abang, kita kan belom kenalan” Jawab Jono mencoba untuk tidak panik.
“Sudah bos, abisin aja bos” Pinta preman berbadan tegap itu.
“Eya booss, hajar tuh bocah” Seru duo preman gendut itu bersamaaan. Maklum mereka kan kembar.
“Am... am... ampuuunn bang, saya gak berani sama abang” Jono mengiba.
Padahal aslinya ya, Jono nih seorang jagoan tae kwon do. Sudah ban biru dia, ban-nya aja beli di mang Kosin diujung gang. Nah loh, emang mang Kosin  jualan sabuk tae kwon do ya? Bukannya dia jualan roti? Nah... Ah, sudahlah daripada semakin absurd mendingan balik ke Jono yang terjebak keadaan ya.
Preman – preman itu masih mengancam Jono dengan wajahnya yang seram, taring menyeringai seperti serigala. Cakar yang menyeruak keluar diantara jemari – jemari mereka. Lidah menjulur keluar dengan tetesan – tetesan liur yang keluar. Eh ini monster apa preman sih? Monster preman!! Seketika itu juga badan dari preman cungkring membesar berotot seperti binaragawan, matanya memancarkan sinar merah. Jono dengan sigap meloncat salto kebelakang dan kemudian pasang kuda – kuda.
Dalam hati Jono berkata, “Apes banget sih pagi – pagi harus ngadepin monster jelek beginian”
Kemudian monster preman itu mengamuk membabi buta. Sementara ketiga teman preman tadi tampaknya adem ayem saja. Mereka rupanya sudah tahu akan menjadi apa bos mereka itu.
“Bogel, Boncel, Hadi habisi bocah itu” Seru bos monster preman itu.
“Siap bos” Jawab mereka serempak.
Kemudian pertarungan tak terhindarkan. Jono yang berbadan kecil kegedan jambul tampaknya cukup mampu mengimbangi tenaga preman itu.
“Braaakk”
“Pletaaaakk”
“Ciat... Ciattt.. Ciaaaattt”
“Wadaaaww”
“Waatttaaaaa...”
Adu jotos, tendang, jurus sampe tenaga dalam (eh gak pake tenaga dalam deh. Jono belum menguasai. Hehehe ) menghiasi pertarungan itu. Bos preman yang berwujud monster itu menggeliat – menggeliat, tak sabar hendak memangsa Jono. Sementara nenek itu tampak kebingungan dengan keadaan di sekitarnya. Hingga akhirnya....
“Gubraaaaaakk!!” preman – preman itu berjatuhan, tumbang di tangan Jono. Jono ngos – ngosan, mengelap keringat dan memasang kembali kuda – kudanya.
“Sudah bang mon, kita sudahi pertikaian yang tak seimbang ini” Seru Jono sambil ngos – ngosan.
“Lo sudah menghabisi anak buah gue. Gue gak terima boy! Rasakan ini” Preman monster pun menyerang Jono.
Sekali lagi pertempuran sengit terjadi. Jono tampak kewalahan menghadapi serangan sinar laser berkekuatan tinggi yang dari mata sang monster preman. Cakaran maut si monster pun sempat menyobek baju seragam Jono. Dan...
“Plaaakkk”
Jono tersungkur dihantam oleh sabetan tangan monster itu. Lebam tampak di wajah Jono, mulutnya mengeluarkan darah segar. Jono mengalami luka dalam yang cukup parah rupanya.
“Hahaha.. Lo kalah bocah. Jangan songong makanya jadi bocah” Kata monster preman sambil terkekeh.
“Ah Tuhan, apakah saya harus mati sekarang. Saya belum jadi superhore Tuhan.” Batin Jono. “Gue harus bangkit, gue harus ngalahin monster jelek ini”
Jono bangkit, sempoyongan sambil memegangi dadanya.
“Gue belom tamat bang, jurus pamungkas gue belom gue keluarin.” Kata Jono menantang.
“Hahaha.. Bentar lagi juga lo bakalan mampus bocah”
“Kita lihat saja bang! Terima ini... Hiaaaaattt”
Jono mengeluarkan tendangan bayangan seribunya. “Jedaaaaagggg!!!” Telak mengenai rahang dari monster preman itu. Kemudian, preman monster itu terpental terjerembab ke aspal jalan raya. Dan kemudian...
“Teeeeeetttt”
“Crrooootttt”
Sang monster preman tewas terlindas truck tronton yang sedang mengangkut material.
“Ckiiiiitttttttt” Suara decit ban dan aspal beradu keras. Kemudian truck tronton berhenti, sang sopir tronton turun memeriksa keadaan mobilnya.
“Eh tong, barusan gue nabrak apaan ya?” Teriak sang sopir ke Jono.
“Bukan apa – apa bang, kucing kali” Jawab Jono dengan tersenyum.
Sang Sopir pun melanjutkan perjalanannya. Sementara di TKP (Tempat Kejadian Pertempuran) anak buah monster preman lari tunggang langgang.
“Eh cu, barusan ada apa ya? Nenek gak liat jelas. Nenek ini cuman mau nyebrang jalan ini cu. Daritadi gak ada yang bantuin nenek nyebrang” Kata si nenek ketika dihampiri Jono.
Jono ketawa dalam hati. Pagi yang indah buat superhore sekelas Jono. Setelah menyeberangkan nenek renta itu, Jono kemudian meraih sepeda fixie-nya yang tergeletak disemak – semak dan segera menggenjotnya menuju sekolah. Jam sudah menunjukkan 7.10 menit. Yaaahhh.. superhore kita telat masuk sekolah nih. Alamat berhadapan dengan pak Dedi satpam sekolah yang galaknya nglebihin Monster preman tadi nih, batin Jono. 

Rabu, 29 Januari 2014

Ilmu Yang Bermanfaat

Hari ini ada yang begitu mengusik saya. Ada seorang buta yang sedang jalan - jalan di jalanan. Dibawah sengatan matahari yang begitu panas. Untungnya sih dia make kaca mata item. Hehehe... Bersama seorang wanita yang cantik. Kepada semua orang, wanita cantik ini mengaku sebagai istri orang yang buta ini. Gileeee... Mana ada yang percaya coba orang buta istrinya kaya artis sinetron. Orang buta ini pun mengaku kepada semua orang bahwasannya wanita cantik ini adalah istrinya. Hmmmm.. Patut dicurigai, mungkinkah ini settingan khas selebritis negeri ini? Atau lelaki buta ini adalah orang yang begitu kaya sehingga membuat wanita ini begitu mencintai dan takut "kehilangan"? Ah, no matter what setelah di cek buku nikahnya, mereka emang sepasang suami istri.

Banyak yang bilang kepada lelaki ini bahwasannya dia sangat beruntung mempunyai seorang istri yang cantik. Akan tetapi, lelaki buta ini tak juga mau percaya. Mana ada wanita cantik mau menjadi istri seorang lelaki buta seperti saya? Begitu pikirnya. Hingga akhirnya dia bertanya pada satu orang yang ditemuinya di halte bus. Lelaki buta itu duduk disamping seorang laki - laki muda yang begitu tampak pandai. Sementara sang istri duduk disamping lelaki buta itu. Ketika lelaki buta itu bertanya mengenai rupa istrinya, si lelaki muda itu menjawab dengan hardikan dan makian.

God!! Saya yang mendengarnya jadi pengen nonjok muka laki - laki muda gak tau sopan santun itu, akan tetapi dicegah oleh bapak lelaki buta itu. Beliau bilang sambil tersenyum, "Sudah nak, biarkan saja. Mungkin mas ini ndak tau kalo saya ini ndak bisa liat" Lantas kemudian buru - buru lelaki itu minta maaf dan segera bercerita mengenai rupa istri lelaki buta itu tanpa mengurangi atau melebihkan.



Saya mungkin terlalu serius atau mungkin tulisan ini banyak yang tidak sependapat, saya memakluminya. Kita berada dalam idealis dan pola pikir kita masing - masing. Membuat semua orang untuk menyukai kita pun sangat amat tidak mungkin. Almarhum Nelson Mandela aja pasti punya haters. Tapi saya merasa perlu untuk menggugah diri saya dan teman - teman. We're not alone in this world.

Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan, jelas kita mati tidak mungkin ngeglundung sendirian. Gak mungkin juga kita mati trus gotong keranda sendirian. Kita masih butuh orang lain, bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun. Entah itu karena budi kita kepada orang tersebut, atau do'a - do'a mereka kepada kita.

Apa sih artinya kita tanpa orang - orang sekitar kita? we're really nothing. Orang kaya tak akan jadi kaya jika tak ada orang miskin. Orang dibilang cantik / ganteng karena ada yang lebih tidak ganteng dan tidak cantik daripada dia. Orang pintar itu juga ada karena ada orang - orang yang tidak berilmu. Apa gunanya kita menjadi sesosok yang angkuh dan arogan?

Bicara mengenai orang buta dan ilmu. Apa pendapat teman - teman? Ketika diibaratkan orang buta itu adalah orang yang tidak tahu apapun tentang dunia ini bahkan wajah istrinya sendiri. Lantas ada orang yang bisa melihat begitu hebatnya dunia ini diibaratkan sebagai orang yang berilmu namun tidak mau menularkan ilmunya kepada lelaki buta ini. Apakah dia ini menjadi seorang yang berilmu? Apakah layak jika kemudian lelaki ini berkata kepada lelaki buta ini "Hei, jangan jadikan kebutaanmu sebagai alasan untuk tidak mengetahui indahnya dunia ini dan tahu betapa cantiknya istrimu"

Saya selalu diajarkan oleh agama saya bahwasannya jika meninggal segala amalan akan terputus kecuali 3 hal. Do'a dari putra - putri kita, amal jariyah (sedekah) dan ilmu yang bermanfaat. Yang menarik dan berkaitan dengan tulisan saya ini adalah yang terakhir, yaitu ILMU YANG BERMANFAAT. 

Taukah teman - teman ilmu yang bermanfaat itu seperti apa? (Mungkin kita beda pendapat) Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang secara kontinyu diajarkan. Contohnya: Si A ini mengajarkan bagaimana bikin blog yang bagus kepada si B, nah terus A ini meninggal. Ketika ada si C minta B ini mengajari bagaimana membuat blog, si B dengan senang hati mengajarinya. Lalu Si C ini mengajarkan kepada si D, E, F dst dsb. Maka Si A ini akan mendapatkan limpahan pahala dari orang - orang tersebut.

Maka masih pantaskah kita menolak untuk menularkan ilmu yang kita miliki dengan keikhlasan? Ilmu itu hanya titipan Tuhan, gak usah sombong. Kalo ada temen tanya dan memang gak tau, jangan bilang "Eh kan ada buku, baca dong", "Eh kan sudah ada di TL, baca dong" apa salahnya sih berbagi? Apa susahnya sih ngasih tau? Berkurang kah ilmu kita? Berkurangkah pahala kita? Pengen ngerasain ketika ilmu kita dicabut beneran sama yang punya?

Saya tidak bermaksud menyudutkan siapapun, saya hanya menegur diri saya pribadi yang masih belom bisa menularkan ilmu kepada teman - teman dan saya sendiri. Yaaahh apalah artinya tukang sampah seperti saya dibandingkan profesor - profesor dan para mahasiswa ber IPK 4,00.



Tempat Sampah, 29 Januari 2014


Ttd
Tukang Sampah

Minggu, 26 Januari 2014

Pohon Adalah Sel Paru - Paru Dunia

Apakah kita sudah bener - bener menjadi penyelamat lingkungan? Atau setidaknya mencoba untuk menjadi salah satu di antara jutaan manusia yang peduli dengan lingkungan? Sudah seperti apa langkah nyata kita? Jujur, saya pribadi belom ada apa - apa. Saya cuman melakukan beberapa langkah aksi nyata yang tidak begitu besar. Diantaranya adalah, mematikan penggunaan energi listrik yang berlebihan. Jadi, ketika tidur saya matikan lampu kamar, tv dan tidak memakai AC (maklum saya gak punya AC). Langkah yang kedua saya adalah, saya jarang mandi (sehari sekali atau 2 hari sekali) yaaa lumayan kan bisa menghemat air puluhan liter. hehehe... Yang terakhir tadi itu langkah nyata dan peduli lingkungan atau memang saya yang males? Yaaaaa, beda - beda tipis tak apalah. 

Kalo pohon ditebang sebenarnya salah siapa sih? Pemerintah? Tukang babat alasnya? Cukong - cukong kayu? Atau para pengusaha-nya? Hmmm... Menarik diteliti bahwa saya dan kamu adalah salah satu yang ikut andil dalam deforestation. Kenapa kita juga berperan serta dalam penggundulan hutan? Berikut ini adalah dua alasannya.

1. SERING BELI GORENGAN

Sudah bukan rahasia lagi bahwasannya pembukaan lahan di Kalimantan, Sumatra adalah karena faktor pengusaha kelapa sawit yang menginginkan hasil produksi minyaknya semakin melimpah. Nah, karena minyak yang dipakai untuk menggoreng gorengan yang kamu makan adalah minyak sawit. Singkatnya kamu juga berperan untuk menggunduli hutan. 1 Pohon ditebang diganti 1 pohon kelapa sawit menghasilkan (berapa ya?) minyak sawit yang digunakan untuk menggoreng oleh tukang gorengan. Hmmmm... Masak iya kita mau ngorbanin pohon demi kesenangan kita? Yaaahh, ciyaaan pohonnya. Tapi gorengan emang enak sih ya? hehehehe...

2. KULIAH MOLOR/GAK NAIK KELAS/SKRIPSI GAK ACC

Tau kan kalo kertas - kertas yang kita pakai selama ini mayoritas (yaaa, walaupun sekarang sudah banyak kertas dari bahan kertas recycle) dibuat dengan menggunakan pohon - pohon? Hmmm.. Semakin kita lama menempuh studi, otomatis penggunaan buku dan kertas akan meningkat. Nah loh semakin kita banyak membeli buku, otomatis semakin banyak juga pohon yang ditebang buat bikin kertas. Dosen juga berperan serta nih dalam deforesisasi, mereka sering gak acc pengajuan bab per bab skripsi mahasiswanya. Aaaarrrggghhh... Dosen ini makhluk yang tidak pernah dididik untuk cinta lingkungan ya? Apa karena hanya karena nilai sampe harus mengorbankan ratusan bahkan ribuan pohon di luar sana untuk membuat kertas yang dipake mahasiswa - mahasiswa bimbingan? Maaf, maaf saya terlalu emosional.



Selain daripada itu, sudah pasti pada tau semua kan ya kalo hutan yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan pohon itu sebagai paru - paru dunia. Dan good news-nya Indonesia termasuk kontributor di dalamnya sebagai negara paru - paru dunia. Tapi itu dulu sih ya, gak tau kalo sekarang. hehehe... Tapi negara - negara Industri juga bergantung pada Indonesia loh. Makanya mereka banyak menghibahkan dana untuk Indonesia agar tetap bisa mengendalikan hutannya agar tetap bisa jadi paru - paru dunia. Mmmm.. Modus sih sebenernya, anggep aja Indonesia tempat pembuangan karbondioksida paling potensial soalnya orangnya mudah dikalahin kalo mau protes. Tapi eniwey duit hibahnya kemana semua ya kok hutannya Indonesia makin mengkerut? Ah positif thinking aja deh, mungkin duitnya buat beli bibit pohon. Nah pohonnya udah ditanam, tapi masih kecil. hehehe... Anggep aja seperti itulah analoginya.

Syukurnya juga sekarang banyak program hutanku, pohonku dsb. Hutan dibeli per m2 untuk konservasi, pohon dibeli dengan tujuan penghijauan. Salut lah. Tapi ya itu tadi, Indonesia kan orangnya cerdas. Begitu ada gerakan seperti itu, maka pengusaha memutar otak ribuan kali lebih keras untuk mengalahkan gerakan - gerakan nyata seperti itu.

Eh, eh tapi tau gak... Kalo kita nebang pohon 1 aja, berapa makhluk yang teraniaya? Let's say, pohon itu sendiri makhluk hidup. Nah begitu ditebang apa kita gak mikirin perasaannya dia? Belom lagi kalo pohon yang ditebang itu adalah orang tua dari anak - anak pohon yang masih kecil dan lemah tak berdaya. Apa tega ngeliat anak - anak pohon jadi yatim piatu gara - gara bapak pohon dan ibu pohon ditebang? Belom lagi, ada burung yang bersarang di pohon itu. Yaaaah, mereka gak punya rumah lagi loh. Rela kah kalo mereka jadi burung tunawisma? Iya kalo mereka punya saudara yang berkenan menampung mereka? Kalo gak? Bakalan menderita jadi burung gelandangan. Belom lagi, kalo misalnya 1 pohon ada beberapa spesies burung yang bersarang di situ. Sudah berapa burung yang dibikin jadi burung tunawisma oleh egoisnya manusia penebang pohon? Belom lagi kalo ada monyet, serangga dan hewan - hewan lainnya yang bergantung pada pohon itu. Alangkah semakin berdosanya kita membuat mereka menjadi hilang harapan.

Nah yang paling krusial nih. Coba deh ibaratkan hutan itu adalah paru - parunya dunia dan pohon adalah sebagai sel - sel yang menyerap CO2 dan mengeluarkan O2. Kalo pohon ditebang, maka ibaratnya kita sudah merusak sel - sel paru - paru dunia. Semakin banyak penggundulan hutan maka sel paru - paru dunia semakin rusak dan tidak berfungsi. Apa mau kita jadi salah satu aktor dibalik bumi yang sulit bernafas? Kalo bumi sulit bernafas apa yang bakalan terjadi? Kehidupan mahkluk hidup di muka bumi ini juga terancam, mau pake tabung oksigen kemana - kemana nantinya kalo udah gak ada lagi oksigen di muka bumi ini? Jhiaaah, bawa badan aja udah males - malesan apalagi mau bawa tabung oksigen segede gaban kemana - kemana.

Sekali - kali menjadi makhluk tradisional dalam hal pengelolaan hutan dan pohon saya rasa gak ada masalah. Bagaimana suku anak rimba, baduy, dayak, dan suku - suku di papua sangat begitu menghormati alam dan memperlakukan hutan dan pohon begitu iiiistimewaa!! (hehe... kaya cherrybelle ya) Sesungguhnya mereka lah yang berperan nyata dalam aksi penyelamatan hutan. Pemerintah hendaknya juga berperan penting dalam hal ini. Jangan mentang - mentang dapet dana hibah buat konservasi hutan lantas mau - mau saja jadi tempat pembuangan karbon dioksida negara - negara industri dunia.

Yang sering - sering beli gorengan juga ditilik lagi lebih jauh, minyaknya make minyak kelapa apa minyak kelapa sawit? FYI, minyak sawit itu penggunaannya lebih terbatas daripada minyak kelapa. Jika minyak kelapa bisa digunakan berulang kali untuk menggoreng sampe minyaknya habis. Maka minyak kelapa sawit cuman bisa dipake 2 kali (paling banyak) untuk menggoreng, jika lebih daripada itu maka minyak kelapa sawit berpotensi menghadirkan kanker ke tubuh (seriously).

Nah yang terakhir nih, buat yang kuliah belom lulus -lulus, yang gak naik kelas atau mahasiswa yang bab - bab skripsinya gak di acc sama dosen. Saran saya sih kalo buat yang kuliah belom lulus/sekolah gak naik kelas, segera deh lulus, irit penggunaan kertas. Lebih bagus lagi kalo kamu nulisnya di gadget atau laptop, praktis men. Disamping itu juga, itu adalah salah satu wujud nyata aksi kamu buat menghentikan penebangan pohon yang ujung - ujungnya cuman dibuat kertas buku kalian doang. Nah ini buat kalian yang menunggu acc dosen pembimbing skripsi. Kalo kalian selama ini digebrak - gebrak mejanya kalo lagi bimbingan skripsi dan skripsinya gak di acc berulang kali sama dosen (jhiaaaahh, curhatan saya ini. Yang senasib, pura - pura aja kalian gak senasib dengan saya) Ya gebrak balik aja meja dosen pembimbingmu, bilang gini "Bapak/Ibu, kalo skripsi saya gak di acc bayangkan berapa ratus pohon lagi yang ditebang dan di aniaya hanya untuk menciptakan lembaran - lembaran kertas hvs ini? Gak mikir apa kalo misal skripsi saya ini gak di acc berulangkali maka bapak/ibu juga berperan serta dalam kepunahan pohon dan perusakan paru - paru dunia?" Dijamin deh, setelah ngomong kaya gitu. Kalian pasti langsung keluar kampus. Bukan karena lulus, tapi karena dikeluarin dari kampus. Hahahaha... Tapi gak ada salahnya dicoba kan? (jangan pake gebrak - gebrak meja tapinya) 


"Persetan dengan pengetahuan fashion atau musikmu jika kamu mati rasa terhadap kondisi alam. Itu hanya menjadikanmu tak lebih dari sebuah mesin." Jrx SID

Nah super sekali kan? Hehehe.. Itu!!


Tempat Sampah, 26 Januari 2014



Ttd
Tukang Sampah


Sabtu, 25 Januari 2014

Don't Become A Copycat

Ketika hidup di dunia, manusia itu ditakdirkan untuk melewati imitate phase. Istilahnya adalah sebuah fase dimana apa yang orang lain lakukan dan dia lihat pasti akan dia tiru, entah itu dalam hal language, attitude or behaviour. Makanya jangan heran kalo anak kecil itu sukanya niru - niru jadi ayah/bundanya, cara bicara ayah/bundanya atau bahkan perilaku ayah/bundanya juga di copy paste.

Nah ngomong - ngomong budaya copy paste alias meniru, sering juga terjadi pada dunia tulis menulis. Ketika apa yang dibaca dan digauli adalah hal yang menjadi trend, maka serempak akan menjadi seperti itu, atau yaaaa setidaknya "mencoba" untuk menjadi seperti itu. Saya dulu kuliah (eh, tukang sampah kuliah juga ya. Hehehe...) diajar dosen native speaker (bukan speaker asli dari luar negeri, tapi orang bule). Ketika ada pelajaran writing, beliau pernah bilang begini kalo bahasa Indonesianya "Masalah terbesar dalam dunia tulis - menulis adalah menjadi seorang copycat (bukang memfotokopi kucing loh ya), dan itu sering saya jumpai di negera - negara Asia" Nah, intinya tulisan asal comot itu sangat diharamkan sebenernya dalam dunia kepenulisan. Yaaa, semua orang juga pasti tahu lah ya.



Dalam menulis, referensi itu penting. Entah itu dari buku, majalah, jurnal, blog atau bahkan science research. Ibaratnya ketika mau menulis, ada yang menjadi panutan, mau jadi seperti apa dan mau diapakan tulisanmu. Akan tetapi yang perlu saya garis bawahi adalah don't be such kind of those people who really you adore. Jangan menjiplak yang seperti itu. Misal kamu suka Raditya Dika,Bena, Indra Widjaya dll, dsb. Bolehlah kamu sering mengunjungi laman mereka. But one thing, jangan copy paste gaya mereka. Tidak akan ada Raditya Dika kedua, Bena kedua atau Indra Widjaya kedua kecuali kamu operasi plastik buat nyamain wajah mereka.

Hal yang boleh kamu tiru dari tulisan referensi adalah how the way they wrote, tentang bagaimana mereka menulis dan bagaimana cara mereka melihat suatu permasalahan dari sisi yang berbeda. Tapi inget juga, jangan melihat suatu permasalahan dari cara pandang yang sama juga dengan mereka. Entah pembacamu bakalan suka atau tidak itu hak mereka masing - masing. Gak mungkin juga kita menyenangkan semua orang di dunia ini. Seperti yang sering saya  bilang juga, ketika ada 1 orang bilang suka karya kita maka akan ada 10 orang yang menghujatnya. Itu konsekuensi lumrah yang mau gak mau harus diterima. So don't pretending to be someone else, just be yourself because it will be honest work. Yang penting jujur, nulis dari hati.

Itu! :)

Tempat Sampah, 25 Januari 2014


Ttd
Tukang Sampah

Rabu, 22 Januari 2014

100 : 0 =...

Kemarin dapet ilmu nih dari Guru SMA saya, kebetulan ada urusan di almamater tempat saya dulu sekolah. Sharing mengenai sebuah rumus 100 : 0 =.... Begini ceritanya.


Saya dateng kesana bareng nyonya + temennya (kebetulan kita semua alumni sana) karena akan handle Campus Fair di mantan sekolah saya. Kebetulan sih karena saya punya EO, saya juga punya sedikit network, ya kenapa gak. Toh visi saya mendirikan EO ini juga karena ingin BERMANFAAT BUAT ORANG LAIN. Nah setelah melaporkan sejauh mana progress yang udah dicapai, saya, nyonya dan temennya ngopi nih sekalian makan di kantin. Yaaaaahh, kantinnya udah beda jauh sama kantin pas jaman saya masih sekolah di sana cuy. Udah bagusan gitu deh, semacam jadi pujasera gitu lah. Emang enak bener kalo ngopi itu, ngobrolin apapun jadi nyante. Semuanya bisa keluar lancar ngbrolnya.

Pas mau abisin bakso pesenan saya, eh ada guru Fisika saya dulu (orangnya ini rada sakti gaes, seriusan sakti nih orang. Beliau nih tau siapa aja yang nyontek dan aneh2 di kelas waktu ulangan, padahal you know what beliau dimana? Jemput anaknya sekolah yang jaraknya 3 km dari sekolah. Jangan dikira ada cctv ya, jaman saya sekolah dulu masih belom dipasang cctv tuh. Yaa walopun sekarang juga belom dipasang sih. hehehe) Wah, kok jadi ceritain guru Fisika saya ya? haha.. Maaf, maaf. oke lanjut. Kemudian dipanggil oleh beliau, ditanyain soal sejauh mana progress-nya. Akhirnya ya saya cerita sampe sejauh mana progress-nya dan what next to do-nya kita. Ya bukannya sombong sih, tapi beliau salut lah sama kinerjanya. Setelah di kasih panduan singkat dan tutorial, kelarlah urusan Campus Fair bersama beliau ini. 

Sebelumnya maaf ya, tulisan ini diperuntukkan bagi yang setuju saja. Kalo ada yang gak setuju dan mulai timbul gejala pusing - pusing dan muntah - muntah. Teman - teman tau kan menutup laman ini bagaimana. hehehe.. Oke lanjut ya.

Setelah itu beliau bercerita mengenai kehidupan sekolah dan adik - adik kelas yang seperti itu. Mengenai orang - orang yang konvensional yang masih saja gak berubah dari jaman saya masih sekolah dan sekolah yang bla... bla... seperti itu. Guru Fisika saya ini otak kanan teman - teman. Saya juga heran, saat mayoritas orang eksak itu rata - rata menggunakan otak kirinya. Beliau ini hampir seimbang, malah cenderung orang otak kanan yang out bener - bener out of the box. Ya, begitulah.. Orang otak kanan yang sering dianggap sebagai orang "ANEH", "GILA" justru tidak pernah mendapat tempat diantara gerombolan orang - orang suka dan nyaman berada di dalam comfort zone-nya.

Beliau kemudian tiba - tiba bilang begini "Apa yang kamu dapat adalah yang kamu kerjakan. Kalo mau sukses ya lewati prosesnya, usaha dan do'a. Saya gak percaya omongan ustadz yang bilang kalo sedekah itu uang kita bakalan tidak berkurang. Coba deh gini, kamu punya uang 10 ribu. Kamu masukin kotak amal 5 ribu, tinggal berapa? Ya 5 ribu lah. Mana tidak berkurang? Ya tetep berkurang. Tapi di situ, dengan 5 ribu kamu "nyogok" Tuhan kamu dapet apapun. Gak cuman dalam bentuk materi, tapi juga ketenangan batin"

Terus saya bilang begni "Oh iya pak perlu itu, memang sudah seharusnya seperti itu. Kalo kerja kan jangan hanya karena uang, karena kalo kerja karena uang ya yang didapet cuman uang itu saja. Tapi kerjalah hingga uang itu nguber - uber kamu sendiri, itu sebabnya saya mendirikan EO ini. Ya karena itu tadi pak saya ingin BERMANFAAT BUAT ORANG LAIN selain itu juga EDUKASI kepada anak - anak muda sebenernya. Mau gak mau ya yang kaya bapak bilang tadi, prosesnya harus dilewati"

Beliau menjawab "Nah itu bener, tinggal kamu mau berapa lama prosesnya"

Saya cuman tertawa, lantas berkata "Betul pak, itu yang susah. saya pun juga masih belajar untuk bekerja tidak demi uang."

Lalu beliau menjawab lagi "Mau tau rumusnya? 100:1= 100, 100:2= 50 namun ketika 100:0=...." kata beliau sambil tersenyum lantas melanjutkan perkataannya "Ketika kamu bekerja (100) mengharapkan sesuatu (1,2 dst) maka yang kamu dapet hanyalah (100,50 dst) tapi ketika kamu bekerja 100 tidak mengharapkan sesuatu (0) maka kamu akan mendapatkan (.....)"

Hehehe.. Tukang sampah dapet ilmu di warung kopi.

Tempat Sampah, 22 Januari 2014


Ttd
Tukang Sampah

Minggu, 19 Januari 2014

Mengapa Rumput Tetangga Lebih Hijau

Pasti pernah mendengar jargon "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri" ? Ya ungkapan itu kan yang sering dijadiin perumpaan orang yang sukanya ngeliat kanan kiri terus ya? Udah punya pasangan, masih aja ngelirik pasangan orang lain. Udah punya mobil masih aja iri ngeliat tetangga punya mobil baru, dsb dst. Itu sih namanya orang yang gak bersyukur, iya kalo itu dijadiin motivasi buat moving forward, running faster and faster. Nah kalo cuman dibikin bahan iri hati, ah udah dosa, mati masuk neraka, hidup gak berkah, hati jadi susah. Betul tidak? (hehehe.. jadi ceramahnya aa' Gym ya?)



Okelah, berikut ini yang perlu kalian ketahui kenapa rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri. Silahkan diambil hikmahnya sendiri - sendiri. Tukang sampah seperti saya cuman deliver aja. hehehe.. Cekidot.

Rumput tetangga lebih hijau karena:
1. Rumput kamu kurang kamu rawat dengan baik, sementara tetangga memperlakukan rumputnya dengan lebih baik. Mungkin karena kamu tidak memperhatikan rumput kamu sehingga rumput kamu kurang treatmen. Coba deh perlakukan lebih rumput kamu, kasih pupuk, siramin. Pasti deh rumput kamu bakalan lebih hijau. Intinya kalo rumput kamu masih kalah hijau juga berarti KAMU PERLU MENGELUARKAN TENAGA 2X LEBIH BESAR DARIPADA TETANGGAMU.

2. Rumput tetangga rumput sintetis sementara rumput kamu adalah rumput alami.Coba deh pas musim kemarau, rumput kamu pasti berwarna coklat kalo gak disiram dengan benar sehingga tampak kering dan usang. Sementara jika kamu melongok ke tetangga kamu, rumputnya tetap segar dan hijau padahal itu cuman rumput sintetis alias PALSU.

3. Rumput tetangga memakai pewarna textile sedangkan kamu tidak. Jelas kan perbedaannya antara yang memakai pewarna buatan dan alami? Emang sih lebih kinclong yang make pewarna buatan, tapi bikin penyakit. Beda dengan rumput kamu, walaupun hijaunya kadang gak sedep tapi itu karunia Tuhan. Dan yang terpenting adalah TIDAK MENIMBULKAN PENYAKIT.

4. Di tempat tetangga halamannya memakai efek lampu dan tata cahaya sehingga rumput kamu terlihat gelap dan suram ketika malam menjelang. Nah, kalo kamu mau seperti ini, kamu cukup menyiasati dengan penggunaan lampu yang lebih terang daripada lampu tetanggamu. Ya biar gak kalah terang lah dari tetanggamu. Kalo perlu sewa lampu konser Metalica, Muse atau Coldplay.

5. Tuhan emang sengaja menciptakan rumput tetanggamu lebih hijau daripada rumputmu untuk mengukur seberapa imanmu kepada Tuhan. Nah loh, apa hubungannya ya? Ada kok hubungannya. hehehe. Biar kamu itu BERSYUKUR atas pemberian Tuhan. Kalo gak banyak - banyak bersyukur, nanti rumputmu bakalan dibikin kering loh. Atau lebih parahnya lagi, halamanmu dikutuk menjadi padang pasir karena kamu tidak pandai bersyukur.

6. Yang terakhir ini cukup menyakitkan mungkin. Rumputmu bukan jenis rumput unggulan, jadi kalo dibandingin rumput tetanggamu yang memilih rumput unggulan menjadi penghias halamannya jelas kamu kalah jauh. Saran saya, mau gak mau kamu harus segera ganti rumput kamu dengan rumput sejenis seperti yang ditanam tetanggamu atau malah kamu harusnya bisa mencari rumput yang jauh lebih super daripada rumput tetanggamu. Rumput Jepang atau Rumput Gajah bisa jadi alternatifnya nih. Atau kalo mau yang lebih wah, rumput-nya Old Trafford.

Nah itu dia ke-enam faktor mengapa rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri. Tergantung bagaimana bersikap aja kalo ngadepin rumput tetangga yang lebih hijau. Tidak gampang berpuas diri itu penting, perlu bahkan. Tapi jangan sampe itu menjebakmu ke jalan yang tidak baik. Tidak semuanya salah orang lain punya sesuatu yang lebih dari apa yang kita punya, introspeksi diri sendiri terlebih dahulu dengan bijak agar apa yang kita punya lebih bernilai dan bermafaat. Oke gaes??

Tukang Sampah mau tidur dulu yes, mau molor seharian nih.


Tempat Sampah, 19 Januari 2014


Ttd
Tukang Sampah

Selasa, 14 Januari 2014

Tips Hubungan Awet, Langgeng Dan Kuat



Siapa sih yang gak pengen hubungannya itu langgeng, selalu kaya baru jadian terus, jarang tengkar dan mulus - mulus aja. Pasti semua pengen kan ya, yang pasti - pasti kan jawabannya itu, harus jaga komunikasi, komitmennya dipertegas, kontrol ego DeeLeL DeeSBe. Nah ada juga nih tips hubungan agar awet dan tahan lama. Simak Ya.

Agar hubungan itu bisa kuat, awet dan tahan lama. Ceman - cemin bisa memperhatikan tips berikut ini:

1. BUNGKUS DENGAN RAPAT
Seperti halnya makanan, hubungan kalo lama kelamaan didiamkan di luar dan terkena udara maka akan mudah basi. Jadi sebisa mungkin dibungkus dengan wadah kedap udara yang biasa dijual di supermarket atau warung - warung terdekat. Jangan beli di toko bangunan! Atau bisa juga ke tukang fotokopi, lalu di press laminating. Nah itu lebih manteb, bisa dibawa kemana - mana tuh yang namanya hubungan.

2. DI BALSEM / DI MUMIKAN
Sudah dari jaman purba bahwa salah satu cara mengawetkan seuatu adalah di balsem atau di mumikan. Caranya juga macem - macem bro / sis, mulai dari diasap, digarami sampai yang paling ekstrim dibumbui kaya pepes. Dijamin deh, dengan menerapkan cara yang seperti ini hubungan bisa awet, longlast!

3. DI AIR KERAS
Pernah liat pajangan hewan - hewan yang biasanya ada di rumah - rumah? Biasanya sih yang paling lumrah dijual itu ya pertarungan king kobra sama musang. Cara ini bisa juga dipake buat melanggengkan hubungan. Apalagi kalo dipigora kaca, beuh manteb tuh. Asal jangan diperjual belikan loh ya.

4. DI COR
Namanya bangunan kalo di cor pasti kuat kan? Ya dalam hal - hal tertentu misal kena bencana alam emang gak kuat juga sih. Tapi metode ini juga bisa untuk mengawetkan sekaligus menguatkan hubungan. Menurut perkiraan saya sih, bisa sampe seumur hidup.

Mmmm... Yang laen apa lagi ya? Sementara saya berpikir sambil mulung sampah buat nemuin yang laen. Itu dulu deh coba diterapin. Kalo gak berhasil, jangan salahkan saya ya. Namanya juga masih belajar. Eh... Eh... Eh, pesen saya cuman satu Es teh manis *ups kliru. Pesen saya cuman satu, jangan dibaca terus ditelan mentah - mentah ya tulisan saya. Masak cuman Sudjiwo Tedjo dan Emha Ainun najib doang yang paham dan bisa berfilosofi. Tukang sampah juga boleh kan? Hehehe

Oke Eperibadeh, saya ciao dulu.

Tempat Sampah, 14 Januari 2014

Ttd
Tukang Sampah

Senin, 13 Januari 2014

Masa Kecil

Beberapa hari kemarin sempet flashback ke masa kecil saya. Saat masih berada di desa (Desa saya bernama Sumbermanjing Wetan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kalo mau ke pulau Sempu pasti nglewatin deh)saat maen petak umpet; bentengan; gobak sodor dll, saat masih seneng2nya maen ke sawah kalo abis belajar kelompok jaman SD, sepedaan (haha.. saya baru bisa naik sepeda kelas 3 SD) jalan - jalan bareng temen - temen pas abis sahur sambil nyalain petasan. Dan saya sangat merindukan masa - masa itu. Entah kalo kalian bisa move on dari kenangan itu, tapi jujur saya tidak.

Jajanan Jaman Dulu

Mungkin masa kecil kita tidak sama ya? Dulu saya masih bisa beli permen Rp 25,- sebiji. Makan mie krip - krip, anak mas, wafer superboy. Ya paling mewah dulu sih jajanan itu ya Chicky, Jetz, Canasta. Soal Canasta, dulu saya sampe 2 kali menang undian. Kalo gak salah dulu hadiahnya gamewatch sama pohon canasta yang ada kurcaci - kurcaci kecilnya. Nah begitu Pohonnya dibuka, dan tombolnya dipencet. Ada musik yang mengalun keluar. 

Yang Doyan Main Ini Siapa Hayo?

Jangan harap jaman dulu ada PS kalo mau maen video game, dulu yang ada SEGA sama NINTENDO. Tapi saya lupa dulu maen apa aja ya. Pokoknya seinget saya sih Mario bross. Hahaha... Tapi yang jelas dulu, video game 1 yang nyewa bocah - bocah sekampung. Pernah dulu dijewer almh. nyokap karena minta duit mulu buat sewa nintendo berjam - jam. Ada juga dulu Tamiya tapi yang bener - bener merk tamiya ya, bukan abal - abal kaya sekarang. Dulu masih belom ada tuh yang namanya merk Auldey. Lintasan buat balap juga kita bikin sendiri, dari kardus atau pipa paralon. Mainnya tiap hari minggu pagi, pokoknya abis nonton dragon ball langsung deh rame lintasannya.

Eh iya, ngomong - ngomong soal film anak nih ya. Dulu jaman - jaman masih kecil nih, banyak nih film kartunnya. Kalo pas weekday itu ada Google V, tayangnya tiap jam 1/2 3 sore. Nah kalo pas hari minggu tuh baru seperti surga rasanya. Mulai dari Ksatria Baja Hitam yang Kotaro Minami, Power Ranger sampe Dragon Ball juga ada. Ada juga Bolang versi jaman dulu, judulnya Negeri Di Atas Awan. OST-nya bang Katon Bagaskara yang ciptain. 

Ada juga tuh acara khusus anak, namanya Tralala - Trilili. Ini jaman - jamannya Agnez Monica jadi presenter cilik nih. Acara itu pokoknya nayangin video klip lagu - lagu anak kecil tuh, kaya Si Lumba - Lumba (Bondan Prakoso)trus apa lagi ya? Aduh lupa deh judul - judulnya. Maklum, faktor U (Umur maksudnya. hehehe). Ada juga nih acara berita - berita khusus anak kecil, namanya Krucil. Gak terlalu menyimak sih, tapi seriusan deh itu acara yang edukatif banget. 

Boro - boro sosmed, blog atau email. Gak ada internet cuy (di desa saya saya sih. hehehe). Kalo bosen ya maen karambol, remi, atau domino. Tapi gak pake duit loh ya maennya. Mau menyapa sanak saudara jauh juga masih make kartu pos, surat. Belom ada barang mewah yang namanya pager atau HP.

Saya cerita begini karena sekarang ngerasa kasian aja sama sebagian anak - anak kecil yang sekarang ini "dipaksa" untuk menjadi tua sebelum waktunya. Individualismenya dipupuk mulai dari kecil dengan video game yang semakin mutakhir, gadget dan tugas sekolah yang menumpuk. "Dipaksa" tua dengan tontonan dan lagu - lagu cinta - cintaan. Apakah baik buat mereka jika disajikan dunia dalam bentuk individualis dan hedonis seperti ini? Filternya memang ada orang tua dan kita sebagai kakak. 

Tempat Sampah, 13 Januari 2014


Ttd.
Tukang Sampah

Jumat, 10 Januari 2014

Tugas Pemain Bola Menurut Positioning





Hai... hai... Bejumpa lagi dengan saya. Wah gak terasa nih, saking semangatnya menulis, belom sampe sebulan ini saya sudah memposting tulisan sebanyak 4x (termasuk ini ya). Aduh... jadi keranjingan menulis nih ceman - ceman. Saya kali ini mau ngebahas tugas pemain bola menurut posisi mereka masing - masing ya. Maklum ini termasuk salah saya hobi saya (pssstt.. jangan bilang - bilang cewek saya ya. Do'i suka mencak - mencak kalo saya sudah asyik nonton pertandingan bola atau main sepakbola) Saya kasih pemahaman soal tugas pemain bola biar yang gak ngerti bola nih juga paham pemain ini posisinya apa tugasnya apa.

Oke, posisi dan pembahasan sebagi berikut. Simak baik - baik ya:

1. KIPER

Buat teman - teman yang gak ngerti apa itu kiper nih saya kasih tau bocorannya ya. Kiper berasal dari kata "KEEP" yang artinya menjaga (eh tapi selain menjaga, banyak juga artinya kok). Berhubung ini penjaga maka ditambahi "ER" jadilah "KEEPER". Karena yang dijaga adalah gawang jadi kita menyebutnya sebagai "GOAL KEEPER". Dasar lidah orang Indonesia aja yang males nyebut yang panjang - panjang, jadi deh "KIPER". Tempatnya adalah dibagian belakang bersama gawang kebanggaannya. Orang ini bertugas menjadi benteng terakhir pertahanan sebuah tim. Paling enak kalo timnya menyerang terus, dia bisa jaga gawang sambil pesen es cendol yang biasa mangkal di stadion. Paling gak enak kalo gawangnya kebobolan berkali - kali. Ujung - ujungnya pasti di maki - maki pendukung tim. Apalagi kalo sampe bikin blunder - blunder konyol.


2. BEK

Bek bahasa Inggrisnya BACK. Bek ada 2 jenis, bek tengah dan bek sayap (kanan - kiri). Bek tengah, itu  Tugasnya adalah dibelakang dan berada didepan kiper. Nemenin kiper curhat soal keluarganya, soal selingkuhannya ataupun utang2nya. Makanya dia juga sering ditraktir es cendol oleh kiper kalo timnya nyerang terus. Perlu postur yang ideal untuk jadi seorang bek. Badan kekar, tinggi dan wajah garang. Tugasnya melindungi kiper kalo - kalo timnya diserang musuh, atau ada penyerang lawan yang ngegodain kipernya gara - gara sang kiper utang di warteg penyerang lawan.
Sedangkan Bek Sayap lebih mempunyai karakter lincah,posisinya ke arah luar dari bek tengah. Naik turun sih tugasnya, ya kalo timnya menyerang dia naik, kalo timnya diserang ya dia turun. Turunnya di halte deket kosan. Selain itu bek sayap mempunyai fungsi lain, yaitu menampung caci maki penonton. jadi perlu kesabaran ekstra untuk menjadi seorang bek sayap.

3. GELANDANG

Gelandang atau sering disebut midfielder. Orangnya semua berada di tengah area permainan. Sering terlibat konflik dan sering melakukan konfrontasi. Ada 4 jenis, Gelandang Serang, Gelandang Bertahan, Sayap (Kanan - Kiri) dan Playmaker atau istilah umumnya pengatur serangan. Oke bahasannya setelah saya garuk - garuk kepala... *hening* Oke lanjut. 
Gelandang Serang, tugasnya menggelandang kesana kemari mencari alamat palsu. Kalo sudah ketemu, orangnya pasti langsung dihabisin. Bukan tipe pengatur serangan, tapi lebih membantu menyerang lawan dengan kata - kata kasar dan provokasi. Secara garis besar dia sosok penolong.
Sedangkan Gelandang Bertahan adalah orang yang paling susah diajak untuk move on. Bertahan dengan sikap dan keputusannya. Tapi dia adalah sosok yang sangar, karena serangan musuh pasti ditahan olehnya. Hebat bukan? 
Sayap atau sering disebut winger adalah sosok yang suka sayap ayam setengah matang. Bertugas sebagai penyisir ranjau di sepanjang area lapangan luar tapi masih di dalam garis lapangan loh ya. Biasanya pemain sayap ini bertugas sebagai pengumpan dan selalu menyediakan pundaknya unuk sesorang yang ingin menangis karena diputus pacarnya atau gagal move on.
Yang terakhir dari spesies gelandang adalah Playmaker atau disebut pengatur serangan, pengatur permainan atau dirijen permainan. Bisa dibilang dia adalah otak dari seluruh kejahatan sebuah tim. Dia tipe orang yang dengan mudah untuk tarik ulur, pemberi harapan palsu. Tapi dia cerdas, karena baik buruknya sebuah tim bergantung padanya (menurut saya sih)

4. PENYERANG

Nah ini dia posisi paling depan, Striker ini bertugas untuk mencetak gol. Penyerang ini sudah jelas berada di garis depan. Dia orang yang paling suka mengancam, menyakiti dan blak - blak an. Bisa dibayangkan jikalau seorang striker tidak mempunyai ancaman, apa jadinya sebuah tim? Bisa - bisa bek lawan tidak gentar menghadapi serangannya. Dia suka menyakiti kiper lawan dengan berondongan gol-nya. Paling enak karena dia banyak disukai oleh cewek, karena dia sering mencetak gol. Cewek mana coba yang gak pengen merasakan gol - gol indah bersarang di hatinya.

Nah itu dia teman - teman, tugas pemain sepakbola berdasarkan posisi masing - masing. Siapa tau sekarang, yang gak suka bola jadi suka bola. yang suka bola, jadi makin suka bola. Ternyata gak susah kan memahami tugas dan posisi pemain bola? Yak, nice to share fellas. 

Baydewey, kalo saya ini adalah seorang Playmaker. Kalo kamu apa hayo?




Tempat Sampah, 10 Januari 2014



Ttd
Tukang Sampah