Melihat pendapat dan
komentar – komentar di akun media sosial beberapa teman aremania (oknum
aremania, bila kita tidak menggolongkan pendapat mereka sebagai pendapat bulat
dari kelompok suporter aremania) mengenai penggunaan nama “Cronus” sebagai
“pelengkap” nama “Arema” rasanya saya juga tertarik untuk menulis artikel ini.
Akan tetapi mohon maaf sekali, tulisan saya ini hanya pendapat pribadi saya.
Jangan tersinggung karena kita memang sama – sama mencintai Arema dengan cara
kita masing – masing. Oke, saya lanjutkan ya.
Pandangan saya mengenai komentar – komentar ketidak setujuan
tersebut adalah saya merasa bangga bahwasannya kita sama – sama kritis dan peduli terhadap
Malang, Arema dan sejarah perjuangan klub ini. Kita sama – sama tidak ingin
klub kesayangan warga Malang dan seantero jagat yang mengaku Aremania ini
hilang hanya karena ulah segelintir orang – orang yang tidak bertanggung jawab.
Yang hanya memikirkan mencari keuntungan dari sebuah produk (dalam hal ini saya
ambil klub sepakbola Arema) tanpa memikirkan kepuasan customer (Aremania). Rasa
kebanggaan kita terusik, jiwa kedaerahan kita berontak, harga diri kita sebagai
Aremania mungkin juga terlukai. Dan hal yang seperti ini memang wajar, inilah fanatisme
dan kecintaan kita semua terhadap Arema.
Jangan terlalu su’udzon kepada manajemen bahwasannya mereka
akan “mengambil” Arema dengan cara halus teman – teman. Selama kita tidak
mempunyai data dan sumber data yang valid untuk membuktikan pernyataan pendapat
teman – teman semua, maka itu hanya akan menjadi fitnah. Bukankah fitnah itu
lebih kejam daripada tidak memfitnah? Hehe..
Di sisi lain, manajemen juga hendaknya tetap mendengarkan
aspirasi teman – teman. Dalam artian, kita semua hanya tidak ingin nama Arema
sebagai klub sepakbola hilang. Jangan sampai sejarah perjuangan para founding
father Arema itu terlukai. Arema tidak hanya klub sepak bola, Arema adalah
identitas kami sebagai orang Malang. Dan orang Malang kesuwur sebagai Arem. Orang Malang bangga sebagai bagian dari Aremania.
Ketika Arema dihilangkan sebagai klub sepakbola dari Malang, maka anda sudah
mencabut simbol Arema dari hati kami. Tidak akan ada lagi bakso Arema, tambal
ban Arema, distro Arema atau yang lain. Mungkin seantero malang dan seluruh
Aremania di jagat raya ini juga siap menghadapi manajemen jika sampai mengusik
keberadaan Arema dan nilai – nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Jadi sekali lagi, kritikan membangun untuk manajemen memang
perlu. Komentar pedas untuk mencambuk manajemen agar memperhatikan kepuasan
Aremania juga penting. Perbedaan pendapat pun wajar karena kita memang
mempunyai otak yang berbeda – beda. Hehe.. Tapi kita jangan terlalu sibuk
mengurusi penggunaan nama “Cronus” sebagai embel – embel nama Arema. Nama Arema
lebih besar daripada “Cronus” (bahkan lebih besar daripada nama Indonesia
sendiri) teman – teman. Buktinya, teman – teman di tribun selalu menyanyikan
“Mau jadi apa INDONESIA tanpa AREMA?” hehe.. Banyak hal yang perlu dibenahi
dari kita (termasuk saya sih. Hehe) sebagi individu yang dengan garang
mengucapkan “SAYA AREMANIA!!” Tunjukkan langkah kongkrit kita. Jangan tanyakan
apa yang sudah manajemen lakukan untuk Arema, tapi tanyakan apa yang sudah kita
lakukan untuk Arema. Bukankah begitu lebih bijak? Karena kita bisa seiring
sejalan membangun Arema sesuai dengan porsi dan kapasitas kita masing – masing.
Manajemen menjalankan, kita dukung sepenuhnya. Akan tetapi kalau manajemen
tidak berjalan semestinya sehingga menyebabkan Arema hancur, kita glangsi
bersama – sama teman – teman. Hehe...
Salam Satu Jiwa.
Ayas, umak kabeh seduluran AREMANIA!
(pernah dimuat di http://www.wearemania.net/aremania-voice/5240-kami-hanya-tidak-ingin-nama-arema-hilang Rabu, 11 Desember 2013 dengan sedikit perubahan)
Tempat Sampah, 14 Desember 2013
Ttd
Tukang Sampah
Tempat Sampah, 14 Desember 2013
Ttd
Tukang Sampah
aku hanya blogwalking tapi kalo blogwalking tidak komen rasa rasanya kurang sedep
BalasHapussalam kenal aku dari medan
berhubung aku gak ngerti soal bola, tapi sependapat dengan ente bro
untuk pengurus aku harap harus seimbang dalam memperhatikan hal ini baik itu nama komersil dan fans yang membuat klub ini sendiri hidup