Rabu, 29 Januari 2014

Ilmu Yang Bermanfaat

Hari ini ada yang begitu mengusik saya. Ada seorang buta yang sedang jalan - jalan di jalanan. Dibawah sengatan matahari yang begitu panas. Untungnya sih dia make kaca mata item. Hehehe... Bersama seorang wanita yang cantik. Kepada semua orang, wanita cantik ini mengaku sebagai istri orang yang buta ini. Gileeee... Mana ada yang percaya coba orang buta istrinya kaya artis sinetron. Orang buta ini pun mengaku kepada semua orang bahwasannya wanita cantik ini adalah istrinya. Hmmmm.. Patut dicurigai, mungkinkah ini settingan khas selebritis negeri ini? Atau lelaki buta ini adalah orang yang begitu kaya sehingga membuat wanita ini begitu mencintai dan takut "kehilangan"? Ah, no matter what setelah di cek buku nikahnya, mereka emang sepasang suami istri.

Banyak yang bilang kepada lelaki ini bahwasannya dia sangat beruntung mempunyai seorang istri yang cantik. Akan tetapi, lelaki buta ini tak juga mau percaya. Mana ada wanita cantik mau menjadi istri seorang lelaki buta seperti saya? Begitu pikirnya. Hingga akhirnya dia bertanya pada satu orang yang ditemuinya di halte bus. Lelaki buta itu duduk disamping seorang laki - laki muda yang begitu tampak pandai. Sementara sang istri duduk disamping lelaki buta itu. Ketika lelaki buta itu bertanya mengenai rupa istrinya, si lelaki muda itu menjawab dengan hardikan dan makian.

God!! Saya yang mendengarnya jadi pengen nonjok muka laki - laki muda gak tau sopan santun itu, akan tetapi dicegah oleh bapak lelaki buta itu. Beliau bilang sambil tersenyum, "Sudah nak, biarkan saja. Mungkin mas ini ndak tau kalo saya ini ndak bisa liat" Lantas kemudian buru - buru lelaki itu minta maaf dan segera bercerita mengenai rupa istri lelaki buta itu tanpa mengurangi atau melebihkan.



Saya mungkin terlalu serius atau mungkin tulisan ini banyak yang tidak sependapat, saya memakluminya. Kita berada dalam idealis dan pola pikir kita masing - masing. Membuat semua orang untuk menyukai kita pun sangat amat tidak mungkin. Almarhum Nelson Mandela aja pasti punya haters. Tapi saya merasa perlu untuk menggugah diri saya dan teman - teman. We're not alone in this world.

Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan, jelas kita mati tidak mungkin ngeglundung sendirian. Gak mungkin juga kita mati trus gotong keranda sendirian. Kita masih butuh orang lain, bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun. Entah itu karena budi kita kepada orang tersebut, atau do'a - do'a mereka kepada kita.

Apa sih artinya kita tanpa orang - orang sekitar kita? we're really nothing. Orang kaya tak akan jadi kaya jika tak ada orang miskin. Orang dibilang cantik / ganteng karena ada yang lebih tidak ganteng dan tidak cantik daripada dia. Orang pintar itu juga ada karena ada orang - orang yang tidak berilmu. Apa gunanya kita menjadi sesosok yang angkuh dan arogan?

Bicara mengenai orang buta dan ilmu. Apa pendapat teman - teman? Ketika diibaratkan orang buta itu adalah orang yang tidak tahu apapun tentang dunia ini bahkan wajah istrinya sendiri. Lantas ada orang yang bisa melihat begitu hebatnya dunia ini diibaratkan sebagai orang yang berilmu namun tidak mau menularkan ilmunya kepada lelaki buta ini. Apakah dia ini menjadi seorang yang berilmu? Apakah layak jika kemudian lelaki ini berkata kepada lelaki buta ini "Hei, jangan jadikan kebutaanmu sebagai alasan untuk tidak mengetahui indahnya dunia ini dan tahu betapa cantiknya istrimu"

Saya selalu diajarkan oleh agama saya bahwasannya jika meninggal segala amalan akan terputus kecuali 3 hal. Do'a dari putra - putri kita, amal jariyah (sedekah) dan ilmu yang bermanfaat. Yang menarik dan berkaitan dengan tulisan saya ini adalah yang terakhir, yaitu ILMU YANG BERMANFAAT. 

Taukah teman - teman ilmu yang bermanfaat itu seperti apa? (Mungkin kita beda pendapat) Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang secara kontinyu diajarkan. Contohnya: Si A ini mengajarkan bagaimana bikin blog yang bagus kepada si B, nah terus A ini meninggal. Ketika ada si C minta B ini mengajari bagaimana membuat blog, si B dengan senang hati mengajarinya. Lalu Si C ini mengajarkan kepada si D, E, F dst dsb. Maka Si A ini akan mendapatkan limpahan pahala dari orang - orang tersebut.

Maka masih pantaskah kita menolak untuk menularkan ilmu yang kita miliki dengan keikhlasan? Ilmu itu hanya titipan Tuhan, gak usah sombong. Kalo ada temen tanya dan memang gak tau, jangan bilang "Eh kan ada buku, baca dong", "Eh kan sudah ada di TL, baca dong" apa salahnya sih berbagi? Apa susahnya sih ngasih tau? Berkurang kah ilmu kita? Berkurangkah pahala kita? Pengen ngerasain ketika ilmu kita dicabut beneran sama yang punya?

Saya tidak bermaksud menyudutkan siapapun, saya hanya menegur diri saya pribadi yang masih belom bisa menularkan ilmu kepada teman - teman dan saya sendiri. Yaaahh apalah artinya tukang sampah seperti saya dibandingkan profesor - profesor dan para mahasiswa ber IPK 4,00.



Tempat Sampah, 29 Januari 2014


Ttd
Tukang Sampah

14 komentar:

  1. orang buta bisa jadi presiden.. mungkin gara2 ilmu

    BalasHapus
  2. Setuju bro! Suka kasian sama orang yang kalo nanya serius, cuma dijawab.. Kan ada google! Padahal berbagi itu nggak ada ruginya, walaupun itu adalah hal sekecil apapun.

    BalasHapus
  3. Huehehe. Padahal tinggal ngasih tahu doang yak. Tapi mungkin ada juga yang ngga mau langsung ngasih jawabannya, memilih untuk mengasih tahu lewat sumbernya dan mencarinya sendiri, seperti dosen mungkin :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada yang simpel ngapain harus pake yang ribet yak? hehehe...

      Hapus
  4. bener loh. kita bakalan jadi lebih paham akan sesuatu kalau kita juga mengajarkannya kepada orang lain. makanya guru pada pinter.
    eh Zi. captcha lo boleh dihilangin gak? saran aja sih

    BalasHapus
    Balasan
    1. neh udah neh ga. gak nyadar kalo make captcha ga.. maaf, maaf. bawaan blog sih :p

      Hapus
    2. Captcha bukan bawaan blog kok, bisa diilangin tinggal setting aja, hehe. Tapi (buat bang Arman zega) captcha juga mencegah blog kena serangan robot dan spam lho hehe :))

      Hapus
  5. sebenernya masih suka gini >> "Eh kan ada buku, baca dong", "Eh kan sudah ada di TL, baca dong". padahal kalo pun ngasih tau juga ga ada ruginya, malah untung bisa lebih inget&paham soalnya secara ga langsung kita udah ngulang apa yang kita baca

    BalasHapus
  6. Iya sih bener! Tapi gue juga kadang kesel kalau adik gue lagi belajar tapi setiap ngisi soal di LKS, tanyaaa melulu hiks padahal jawabannya ada di buku itu sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha... yak, yak.. keponakan saya juga kaya gitu yang kelas 1 SD

      Hapus