Minggu, 19 Januari 2014

Mengapa Rumput Tetangga Lebih Hijau

Pasti pernah mendengar jargon "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri" ? Ya ungkapan itu kan yang sering dijadiin perumpaan orang yang sukanya ngeliat kanan kiri terus ya? Udah punya pasangan, masih aja ngelirik pasangan orang lain. Udah punya mobil masih aja iri ngeliat tetangga punya mobil baru, dsb dst. Itu sih namanya orang yang gak bersyukur, iya kalo itu dijadiin motivasi buat moving forward, running faster and faster. Nah kalo cuman dibikin bahan iri hati, ah udah dosa, mati masuk neraka, hidup gak berkah, hati jadi susah. Betul tidak? (hehehe.. jadi ceramahnya aa' Gym ya?)



Okelah, berikut ini yang perlu kalian ketahui kenapa rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri. Silahkan diambil hikmahnya sendiri - sendiri. Tukang sampah seperti saya cuman deliver aja. hehehe.. Cekidot.

Rumput tetangga lebih hijau karena:
1. Rumput kamu kurang kamu rawat dengan baik, sementara tetangga memperlakukan rumputnya dengan lebih baik. Mungkin karena kamu tidak memperhatikan rumput kamu sehingga rumput kamu kurang treatmen. Coba deh perlakukan lebih rumput kamu, kasih pupuk, siramin. Pasti deh rumput kamu bakalan lebih hijau. Intinya kalo rumput kamu masih kalah hijau juga berarti KAMU PERLU MENGELUARKAN TENAGA 2X LEBIH BESAR DARIPADA TETANGGAMU.

2. Rumput tetangga rumput sintetis sementara rumput kamu adalah rumput alami.Coba deh pas musim kemarau, rumput kamu pasti berwarna coklat kalo gak disiram dengan benar sehingga tampak kering dan usang. Sementara jika kamu melongok ke tetangga kamu, rumputnya tetap segar dan hijau padahal itu cuman rumput sintetis alias PALSU.

3. Rumput tetangga memakai pewarna textile sedangkan kamu tidak. Jelas kan perbedaannya antara yang memakai pewarna buatan dan alami? Emang sih lebih kinclong yang make pewarna buatan, tapi bikin penyakit. Beda dengan rumput kamu, walaupun hijaunya kadang gak sedep tapi itu karunia Tuhan. Dan yang terpenting adalah TIDAK MENIMBULKAN PENYAKIT.

4. Di tempat tetangga halamannya memakai efek lampu dan tata cahaya sehingga rumput kamu terlihat gelap dan suram ketika malam menjelang. Nah, kalo kamu mau seperti ini, kamu cukup menyiasati dengan penggunaan lampu yang lebih terang daripada lampu tetanggamu. Ya biar gak kalah terang lah dari tetanggamu. Kalo perlu sewa lampu konser Metalica, Muse atau Coldplay.

5. Tuhan emang sengaja menciptakan rumput tetanggamu lebih hijau daripada rumputmu untuk mengukur seberapa imanmu kepada Tuhan. Nah loh, apa hubungannya ya? Ada kok hubungannya. hehehe. Biar kamu itu BERSYUKUR atas pemberian Tuhan. Kalo gak banyak - banyak bersyukur, nanti rumputmu bakalan dibikin kering loh. Atau lebih parahnya lagi, halamanmu dikutuk menjadi padang pasir karena kamu tidak pandai bersyukur.

6. Yang terakhir ini cukup menyakitkan mungkin. Rumputmu bukan jenis rumput unggulan, jadi kalo dibandingin rumput tetanggamu yang memilih rumput unggulan menjadi penghias halamannya jelas kamu kalah jauh. Saran saya, mau gak mau kamu harus segera ganti rumput kamu dengan rumput sejenis seperti yang ditanam tetanggamu atau malah kamu harusnya bisa mencari rumput yang jauh lebih super daripada rumput tetanggamu. Rumput Jepang atau Rumput Gajah bisa jadi alternatifnya nih. Atau kalo mau yang lebih wah, rumput-nya Old Trafford.

Nah itu dia ke-enam faktor mengapa rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri. Tergantung bagaimana bersikap aja kalo ngadepin rumput tetangga yang lebih hijau. Tidak gampang berpuas diri itu penting, perlu bahkan. Tapi jangan sampe itu menjebakmu ke jalan yang tidak baik. Tidak semuanya salah orang lain punya sesuatu yang lebih dari apa yang kita punya, introspeksi diri sendiri terlebih dahulu dengan bijak agar apa yang kita punya lebih bernilai dan bermafaat. Oke gaes??

Tukang Sampah mau tidur dulu yes, mau molor seharian nih.


Tempat Sampah, 19 Januari 2014


Ttd
Tukang Sampah

12 komentar:

  1. Yaaak. kenapa harus rumput Old Trafford? Bagusan rumput Bernabeu *malahfokussamaini*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, masih bagusan rumputnya anfield. *lhah malah bahas bola*

      Hapus
  2. ternyata lo tukang cukur rumput ya. pantes paham. kapan2 bersihin rumpur di halaman gua ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. waiting listnya panjang nih. :) tiket ke Medan pokoknya kamu yang nangung sopb, berangkat dah. hahaha

      Hapus
  3. "rumput tetangga lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri" ~ baca itu jargon aja udah bikin gue inget jaman gue ada di kelas translation, d suruh ngarti'in dengan domestication translation. *Aaarrgghh... Lupakan! Ini tidak ada hubungannya sama sekali.

    Setelah di baca semuanya, bolehlah itu termasuk faktor2nya. Hmmph... Kreatif! Mumpung butu tukang ngijauin rumput, boleh sewa lo aja gag? Kali aja jadi gini nanti "rumputku lebih hijau dari pada rumput tetanggaku"
    Wkakaka... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh, tapi untuk 2 bulan kedepan lagi full order nih, mulung juga gak bisa ditinggal. jadi ya masuk waiting list, sama kaya atasnya tuh :p

      Hapus
    2. Aaarrrgghh... lama sekali. Keburu rumputnya menghijau dengan sendiri. Malah bisa2 jadi membiru daun seperti apa kata madura people.
      -___-

      Ya sudah, menunggu berarti ada ptongan harga.

      Hapus
  4. entah ini ada maksud terselubung atau engga tapi kayaknya gue ngerti yang lu maksud bang hahahaha manteb (y)

    BalasHapus
  5. wihh memang sih manusia itu tidak pernah puas dengan apa yang dia miliki , selalu kurang .


    kaau berkenang folback blog ku ya kak :))
    tampanable.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha.. sudah kodratnya seperti itu. tinggal pinter2nya buat me-manage aja

      Hapus
  6. Ketika rumput tetangga lebih menggiurkan, ahh sayangnya itu hanya rumput sintetis :(

    BalasHapus